Badai salju yang menimpa Amerika Serikat telah memakan korban 25 orang di berbagai negara bagian. Badai Salju ini dijuluki “Snowageddon” , badai ini juga membuat layanan Kantor Federal AS di Washington lumpuh dan dinyatakan tutup pada hari Senin (25/1/2016).
Menurut para pejabat AS, seperti dilaporkan Russia Today, 25 korban tewas akibat badai salju itu, termasuk 14 korban kecelakaan mobil di Arkansas, North Carolina, Kentucky, Ohio, Tennessee dan Virginia. Di Virginia, dua orang meninggal karena hipotermia. Di Maryland, lima orang dilaporkan tewas juga akibat cuaca buruk.
Penutupan Kantor Pemerintah Federal AS juga diikuti kantor-kantor pemerintah daerah dan sekolah-sekolah. Selain Kantor Federal Pemerintah AS tutup, bandara di sekitar Washington DC juga tutup sejak Minggu. Sekitar 700 penerbangan pada hari Senin telah dibatalkan.
”Bagi kami, salju seperti musim dingin normal," kata Viola Rogacka, 21, seorang model dari Polandia, yang berjalan melintasi New York Times Square, seperti dikutip Reuters.”Ini bagaimana seharusnya yang terlihat.”
Wali Kota New York, Bill de Blasio, mengatakan warga New York telah melewati cuaca buruk dengan baik.”Kami masih memiliki beberapa daerah yang harus kita atasi dengan pekerjaaan yang lebih banyak. Tapi kami datang melewatinya dengan cukup baik,” kata de Blasio.”Saya pikir besok akan menjadi cukup baik.”
Di New York, badai salju kali ini merupakan yang terbesar kedua sepanjang sejarah. Menurut Layanan Cuaca Nasional, ketinggian lapisan salju mencapai 68 cm di Central Park.
”Ini adalah satu jenis badai salju dari 10 bada salju top,” kata ahli badai di Layanan Cuaca, Paulus Kocin
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar